History Filsafat dan Cinta

histori filsafat dan cinta
History Filsafat dan cinta

aku adalah aku bukan dia dan bukan pula mereka atau orang lain
Jadilah diri sendiri,terimalah aku apa adanya
Aku hanya manusia yang lahir dari perut Ibuku dialah wanita paling mulia bagiku didunia ini, Aku dilahirkan dalam keluarga sederhana , Rasa syukur yang tak terhingga aku bisa hidup dan diberi nikmat yang sanggat luar biasa ini , layaknya manusia lain Aku harus bisa menghargai Rasa syukur ini dengan segala sesuatunya….Aku lahir disebuah pinggiran desa yang berada di diatas air bersama sebuah gelang,
“untuk itu kenalilah Aku dengan apa adanya bukan dengan adanya apa”
Adanya aku karena aku berfilsafat, apa Filsafat itu? 

Bagaimana definisinya? Demikianlah pertanyaan pertama yang kita hadapi tatkala akan mempelajari ilmu filsafat. Istilah “filsafat” dapat ditinjau dari dua segi, yakni: a. Segi semantik: perkataan filsafat berasal dari bahasa arab ‘falsafah’, yang berasal dari bahasa yunani, ‘philosophia’, yang berarti ‘philos’ = cinta, suka (loving), dan ’sophia’ = pengetahuan, hikmah(wisdom). Jadi ‘philosophia’ berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat akan menjadi bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut ‘philosopher’, dalam bahasa arabnya ‘failasuf”. Pecinta pengetahuan ialah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai tujuan hidupnya, atau perkataan lain, mengabdikan dirinya kepada pengetahuan. B. Segi praktis : dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat bererti ‘alam pikiran’ atau ‘alam berpikir’. Berfilsafat artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir bererti berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sebuah semboyan mengatakan bahwa “setiap manusia adalah filsuf”. Semboyan ini benar juga, sebab semua manusia berpikir. Akan tetapi secara umum semboyan itu tidak benar, sebab tidak semua manusia yang berpikir adalah filsuf. Filsuf hanyalah orang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Tegasnya: filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain: filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu. Beberapa definisi kerana luasnya lingkungan pembahasan ilmu filsafat, maka tidak mustahil kalau banyak di antara para filsafat memberikan definisinya secara berbeda-beda. Coba perhatikan definisi-definisi ilmu filsafat dari filsuf barat dan timur di bawah ini:

A. Plato (427sm - 347sm) seorang filsuf yunani yang termasyhur murid socrates dan guru aristoteles, mengatakan: filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).

B. Aristoteles (384 sm - 322sm) mengatakan : filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).

C.Marcus tullius cicero (106 sm - 43sm) politikus dan ahli pidato romawi, merumuskan: filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang mahaagung dan usaha-usaha untuk mencapainya.

D. Al-farabi (meninggal 950m), filsuf muslim terbesar sebelum ibnu sina, mengatakan : filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.

E. Immanuel kant (1724 -1804), yang sering disebut raksasa pikir barat, mengatakan : filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu: ” apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika) ” apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika) ” sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi)

F. Prof. Dr. Fuad hasan, guru besar psikologi ui, menyimpulkan: filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.

G. Drs h. Hasbullah bakry merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu. Kesimpulan setelah mempelajari rumusan-rumusan tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa:

A. Filsafat adalah ‘ilmu istimewa’ yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa kerana masalah-masalah tersebut di luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.

B. Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat sarwa yang ada, yaitu: ” hakikat tuhan, ” hakikat alam semesta, dan ” hakikat manusia, serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari paham tersebut. Perlu ditambah bahwa definisi-definisi itu sebenarnya tidak bertentangan, hanya cara mengesahkannya saja yang berbeda.

2. Cara membatasi filsafat

Kerana sangat luasnya lapangan ilmu filsafat, maka menjadi sukar pula orang mempelajarinya, dari mana hendak dimulai dan bagaimana cara membahasnya agar orang yang mempelajarinya segera dapat mengetahuinya. Pada zaman modern ini pada umunya orang telah sepakat untuk mempelajari ilmu filsafat itu dengan dua cara, yaitu dengan memplajari sejarah perkembangan sejak dahulu kala hingga sekarang (metode historis), dan dengan cara mempelajari isi atau lapangan pembahasannya yang diatur dalam bidang-bidang tertentu (metode sistematis). Dalam metode historis orang mempelajari perkembangan aliran-aliran filsafat sejak dahulu kala sehingga sekarang. Di sini dikemukakan riwayat hidup tokoh-tokoh filsafat di segala masa, bagaimana timbulnya aliran filsafatnya tentang logika, tentang metafisika, tentang etika, dan tentang keagamaan. Seperti juga pembicaraan tentang zaman purba dilakukan secara berurutan (kronologis) menurut waktu masing masing. Dalam metode sistematis orang membahas langsung isi persoalan ilmu filsafat itu dengan tidak mementingkan urutan zaman perjuangannya masing-masing. Orang membagi persoalan ilmu filsafat itu dalam bidang-bidang yang tertentu. Misalnya, dalam bidang logika dipersoalkan mana yang benar dan mana yang salah menurut pertimbangan akal, bagaimana cara berpikir yang benar dan mana yang salah. Kemudian dalam bidang etika dipersoalkan tentang manakah yang baik dan manakah yang baik dan manakah yang buruk dalam pembuatan manusia. Di sini tidak dibicarakan persoalan-persoalan logika atau metafisika. Dalam metode sistematis ini para filsuf kita konfrontasikan satu sama lain dalam bidang-bidang tertentu. Misalnya dalam soal etika kita konfrontasikan saja pendapat pendapat filsuf zaman klasik (plato dan aristoteles) dengan pendapat filsuf zaman pertengahan (al-farabi atau thimas aquinas), dan pendapat filsuf zaman ‘aufklarung’ (kant dan lain-lain) dengan pendapat-pendapat filsuf dewasa ini (jaspers dan marcel) dengan tidak usah mempersoalkan tertib periodasi masing-masing. Begitu juga dalam soal-soal logika, metafisika, dan lain-lain.

3. Cabang-cabang filsafat

Telah kita ketahui bahwa filsafat adalah sebagai induk yang mencakup semua ilmu khusus. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu khusus itu satu demi satu memisahkan diri dari induknya, filsafat. Mula-mula matematika dan fisika melepaskan diri, kemudian diikuti oleh ilmu-ilmu lain. Adapun psikologi baru pada akhir-akhir ini melepaskan diri dari filsafat, bahkan di beberapa insitut, psikologi masih terpaut dengan filsafat. Setelah filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu khusus, ternyata ia tidak mati, tetapi hidup dengan corak baru sebagai ‘ilmu istimewa’ yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Yang menjadi pertanyaan ialah : apa sajakah yang masih merupakan bagian dari filsafat dalam coraknya yang baru ini? Persoalan ini membawa kita kepada pembicaraan tentang cabang-cabang filsafat. Ahi filsafat biasanya mempunyai pembagian yang berbeda-beda. Cuba perhatikan sarjana-sarjana filsafat di bawah ini:

1. H. De vos menggolongkan filsafat sebagai berikut: ” metafisika, ” logika, ” ajaran tentang ilmu pengetahuan ” filsafat alam ” filsafat sejarah ” etika, ” estetika, dan ” antropologi.

2. Prof. Albuerey castell membagi masalah-masalah filsafat menjadi enam bagian, yaitu: ” masalah teologis ” masalah metafisika ” masalah epistomologi ” masalah etika ” masalah politik, dan ” masalah sejarah

3 dr. Richard h. Popkin dan dr avrum astroll dalam buku mereka, philosophy made simple, membagi pembahasan mereka ke dalam tujuh bagian, yaitu: ” section i ethics ” section ii political philosophy ” section iii metaphysics ” section iv philosophy of religion ” section v theory of knowledge ” section vi logics ” secton vii contemporary philosophy,

4. Dr. M. J. Langeveld mengatakan: filsafat adalah ilmu kesatuan yang terdiri atas tiga lingkungan masalah: ” lingkungan masalah keadaan (metafisika manusia, alam dan seterusnya) ” lingkungan masalah pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan, logika) ” lingkungan masalah nilai (teori nilai etika, estetika yang bernilai berdasarkan religi)

5. Aristoteles, murid plato, mengadakan pembagian secara kongkret dan sistematis menjadi empat cabang, yaitu:

A) logika. Ilmu ini dianggap sebagai ilmu pendahuluan bagi filsafat.

B) filsafat teoretis. Cabang ini mencangkup: ” ilmu fisika yang mempersoalkan dunia materi dari alam nyata ini, ” ilmu matematika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu dalam kuantitasnya, ” ilmu metafisika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu. Inilah yang paling utama dari filsafat.

C) filsafat praktis. Cabang ini mencakup: ” ilmu etika. Yang mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam hidup perseorang ” ilmu ekonomi, yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran di dalam negara.

D) filsafat poetika (kesenian). Pembagian aristoteles ini merupakan permulaan yang baik sekali bagi perkembangan pelajaran filsafat sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari secara teratur. Ajaran aristoteles sendiri, terutama ilmu logika, hingga sekarang masih menjadi contoh-contoh filsafat klasik yang dikagumi dan dipergunakan. Walaupun pembagian ahli yang satu tidak sama dengan pembagian ahli-ahli lainnya, kita melihat lebih banyak persamaan daripada perbedaan. Dari pandangan para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat dalam coraknya yang baru ini mempunyai beberapa cabang, yaitu metafisika, logika, etika, estetika, epistemologi, dan filsafat-filsafat khusus lainnya.

1. Metafisika: filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika, hakikat yang bersifat transenden, di luar jangkauan pengalaman manusia.

2. Logika: filsafat tentang pikiran yang benar dan yang salah.

3. Etika: filsafat tentang perilaku yang baik dan yang buruk.

4. Estetika: filsafat tentang kreasi yang indah dan yang jelek.

5. Epistomologi: filsafat tentang ilmu pengetahuan.

6. Filsafat-filsafat khusus lainnya: filsafat agama, filsafat manusia, filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat alam, filsafat pendidikan, dan sebagainya. Seperti telah dikatakan, ilmu filsafat itu sangat luas lapangan pembahasannya. Yang ditujunya ialah mencari hakihat kebenaran dari segala sesuatu, baik dalam kebenaran berpikir (logika), berperilaku (etika), maupun dalam mencari hakikat atau keaslian (metafisika). Maka persoalannya menjadi apakah sesuatu itu hakiki (asli) atau palsu (maya). Dari tinjauan di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam tiap-tiap pembagian sejak zaman aristoteles hingga dewasa ini lapangan-lapangan yang paling utama dalam ilmu filsafat selalu berputar di sekitar logika, metafisika, dan etika.

Kalau ngomong filsafat jujur aku bukan ahlinya, namun aku berusaha untuk belajar lebih baik dari hari ini , itu jelas setiap manusia juga akan mendambakan hal yang lebih baek dari yang sekarang ini, namun tidak semua orang bias berpikir demikian..
Layaknya kita yang selalu dapat kritikan dengan apa adanya ..
Namun aku yakin dengan pendirian yang sedikit kurang ini , untuk selalu memperbaiki diri disela sela kesalahan yang selalu ada dan selalu berjalandengan seiring berjalannya waktu…

Namun sungguh tiada salahnya kita manusia yang bodoh ini mencoba untuk memperbaiki diri dengan sedikit belajar dari apa yang belum kita ketahui, namun ketahuilah yang salah adalah ketidak inginan kita untuk mencoba dan rasa takut salah dengan apa yang akan kita belum lakukan untuk saat ini……”AKU BERPIKIR MAKA AKU ADA”

aku mencintaimu tanpa alasan
bukan karena keindahanmu bukan karena segala yang ada dalam dirimu aku mencintaimu karena aku mencintaimu

lima puluh dua bahasa orang eskimo menyebut salju sejuta bahasa orang kasmaran menyebut cinta

cinta itu ada
esensinya mendahului eksistensinya
dan jika kita ingin mengenal cinta
maka cintailah cinta
Filsafat Cinta?

aku mencintainya hanya demi cinta
aku menyayanginya hanya demi cinta
akan kujuga cinta hanya demi cinta
aku kupelihara cinta hanya demi cinta

Cinta adalah anugerah yang Maha Kuasa
Cinta itu tidak bisa dipaksa
Cinta datang dengan sendirinya
Bila ia datang kita dibuat bahagia olehnya

Cinta itu butuh pengorbanan
Cinta tak hanya diam Tapi cinta bukan hanya pertautan jiwa
Tujuan cinta bukan hanya hasrat semata
dan Cinta adalah CINTA.....

” Cinta selalu dapat dikenal di dalam gagasan, ucapan, dan perbuatan orang yang mencintai, karena setiap ekspresinya  terdapat kehangatan yang muncul sebagai keindahan, kelembutan, dan kehalusan.(hazrat innayan khan)

” Cinta selalu dapat dikenal di dalam gagasan, ucapan, dan perbuatan orang yang mencintai, karena setiap ekspresinya  terdapat kehangatan yang muncul sebagai keindahan, kelembutan, dan kehalusan. Hati yang terbakar oleh api cinta cenderung untuk melelehkan setiap hati yang dijumpainya.”

” Cinta dapat menyembuhkan lebih dari apapun didunia.Tak ada sesuatu seperti sentuhan seorang ibu ketika anaknya menderita sakit. Tak ada penyembuh yang lebih baik darpada kehadiran orang yang dikasih bila seorang pecinta sakit. Bahkan anjing dan kucing pun disembuhkan dengan sedikit sentuhan cinta.”

”Untuk membaca pikiran, untuk mengirimkan dan menerima
pesan telepati, orang mencoba proses-proses fisik dengan sia-sia.
Andai mereka tahu bahwa rahasia semua itu berada di dalam cinta! Seorang pecinta mengetahui semuanya:
kesenangan, kesedihan, pikiran dan imajinasi orang yang dicintainya”

”Mudah sekali untuk mulai mencintai, dan inilah yang dilakukan semua orang. Tetapi sangat sulit untuk memelihara cinta, karena cinta membuka mata pecinta untuk melihat melalui kekasihnya, meskipun ia menutup mata pecinta terhadap semua yang lain. Mula-mula, semakin pecinta mengetahui kekasihnya, semakin banyak ia melihat cacat maupun kebaikannya, yang secara alami pada awal cinta menjatuhkan
kekasih dari ketinggian di mana pecinta menempatkan kekasihnya. “
” Hal lain adalah bahwa di samping atribut-atribut yang memikat pecinta  satu sama lain, terdapat kecenderungan pada masing-masing untuk menghancurkan. Ego selalu memainkan siasat dalam membawa dua  hati bersatu dan kemudian memisahkannya kembali. Karena itu di  dunia ini hampir semua orang berkata, “Aku cinta,” atau “Aku telah  mencintai,” tetapi sangat jarang cinta yang senantiasa meningkat  sejak dimulai. Bagi pecinta sejati, sungguh aneh mendengar orang  berkata, “Aku telah mencintinya, tetapi kini aku tak mencintainya lagi.”
” Cinta harus secara mutlak bebas dari pementingan diri sendiri,  karenabila tidak, ia tak akan menghasilkan cahaya yang benar. Bila  api tak menyala, ia tak memberi cahaya, hanya asap yang keluar darinya, asap yang menyebalkan. Demikianlah cinta yang  mementingkan diri sendiri; baik cinta kepada manusia maupun kepada  Allah, ia tak berbuah karena meskipun tampak seperti cinta kepada orang lain maupun kepada Allah, ia sesungguhnya adalah cinta  kepada diri sendiri. Gagasan yang masuk ke dalam pikiran seorang  pecinta seperti, “Jika engkau mau mencintaiku, aku akan  mencintaimu, tetapi bila engkau tak mencintaiku, aku pun tak akan mencintaimu,” atau “Aku mencintaimu sebesar cintamu kepadaku,”  dan semua pernyataan serupa, adalah pernyataan cinta yang palsu.  Peran yang dijalankan seorang pecinta dalam hidup lebih sulit  daripada peran kekasih. Tirani dari pihak kekasih dipandang dengan  toleran dan sabar oleh pecinta sebagai sesuatu yang alami dalam jalur  cinta. Hafiz 23
berkata tentang menyerah kepada kehendak kekasih: “Aku telah  memecahkan gelas kehendakku ketika berbenturan dengan kehendak  kekasihku. Apa yang dapat dilakukan bila hatiku takluk oleh kekasih yang keras hati, yang mengikuti kehendaknya sendiri dan  mengabaikan kehendak pecintanya?” Itulah hasil studi mengenai sifat  pecinta dan kekasihnya, bahwa sang kekasih melakukan apa yang
diinginkan, sedangkan pecinta hidup dalam cinta. Penyimpangan dari  keadaan itu hanya terjadi pada kematian pecinta. Satu-satunya cara  ialah penyerahan diri, baik dalam hal kekasih duniawi maupun Kekasih  ilahi.”

Ada lima dosa utama terhadap cinta, yang mengubah madu menjadi
racun. Pertama, bila demi cintanya pecinta merampas kebebasan dan
kebahagiaan kekasihnya. Kedua, bila pecinta membiarkan
kecemburuan atau kepahitan dalam cinta. Ketiga, bila pecinta ragu,
tak percaya, dan curiga kepada orang yang dicintainya. Keempat, bila
cinta menyusut akibat membiarkan kesedihan, masalah, kesulitan, dan
penderitaan yang datang dalam jalur cinta. Kelima, bila pecinta
memaksakan kehendaknya sendiri, bukan menyerah kepada
kehendak kekasih. Itu semua adalah penyebab alami dari petaka
dalam hati yang mencinta, seperti penyakit bagi tubuh fisik. Lenyapnya
kesehatan membuat hidup menyedihkan, demikian pula lenyapnya
cinta membuat hati tertekan. Hanya pecinta yang menghindari
kesalahan di atas akan memperoleh manfaat dari cinta, dan tiba
dengan selamat di tempat tujuannya.


“Menurut hukum alam, perpisahan diperlukan meskipun ini paling  menyakitkan. Bila dua hati bersatu dalam cinta, perpisahan menunggu  mereka. Perpisahan harus diterima. Seorang penyair Persia berkata,
“Andai aku tahu kepedihan akibat perpisahan dalam cinta, aku tak  akan pernah membiarkan cahaya cinta menyala di dalam hatiku.”  Seperti yang dikatakan orang Jepang, Tuhan itu cemburu terhadap
semua selain diri-Nya. Siapa pun yang engkau cintai, ruh Allah secara  alami akan memisahkannya, cepat atau lambat. “

”Kesedihan pecinta itu tiada henti, dalam kehadiran dan dalam  kepergian kekasihnya: dalam kehadiran karena khawatir berpisah, dan  dalam kepergian karena merindukan kehadirannya. Menurut sudut  pandang mistik, derita cinta adalah dinamit yang memecahkan hati,  meskipun hati itu sekeras batu. Bila selubung keras yang menutupi  cahaya dari dalam itu dipecah, aliran semua kegembiraan datang  seperti mata air dari gunung.”

”Pecinta itu tidak tenang, gelisah, dan tak bahagia dalam derita perpisahan. Malam dan siang berlalu,  semuanya berubah kecuali  kepedihan pecinta. Kepedihan cinta merupakan satu-satunya  temannya di setiap malam dalam perpisahan. Pecinta bertanya  kepada malam perpisahan yang lelah, “Di mana engkau akan berada ketika aku mati?” Pecinta mengharapkan datangnya kematian  sebelum kedatangan kekasih. Ia memohon agar kekasihnya  menunjukkan diri kepadanya sesaat sebelum ia mati. Ia berdoa agar  kekasihnya mengunjungi kuburannya, sekalipun bukan demi cinta,sekurang-kurangnya demi kehadiran.”

Seorang perawan desa sedang pergi untuk menemui kekasihnya. Ia
melewati seorang Mullah yang sedang melakukan shalat. Karena tidak
tahu, ia berjalan di depan Mullah itu, suatu hal yang dilarang oleh
agama. Mullah itu sangat marah, hingga ketika gadis itu kembali lewat
di dekatnya, ia memarahinya. Ia berkata. “Alangkah berdosanya, hai
gadis muda, berjalan di depanku ketika aku sedang shalat.” Gadis itu
berkata, “Apa artinya shalat?” Dijawab, “Aku sedang memikirkan Allah,
Tuhan langit dan bumi.” Gadis itu berkata, “Maafkan aku, aku belum
tahu Allah dan shalat bagi-Nya, tetapi tadi aku sedang berjalan menuju
kekasihku dan memikirkan kekasihku, hingga aku tak melihatmu
sedang shalat. Aku heran bagaimana anda yang sedang memikirkan
Allah dapat melihatku?” Perkataan gadis itu sangat berkesan pada
Mullah hingga ia berkata, “Sejak saat ini, hai gadis, engkau adalah
guruku. Akulah yang harus belajar darimu.”


Komentar Anda di rwblog.id adalah tanggapan pribadi, kami berhak menghapus komentar yang mengandung kata-kata pelecehan, intimidasi, dan SARA.
EmoticonEmoticon