Bagaimana Besarnya Allahuakbar? (Teori Adzan)


Assalamualaikum wr,wb.
Adzan memanggilmu untuk mengislamkan islammu. Malam kembali menyapa hidupku, setelah beberapa jam saya tertidur dari dua malam yang tiada tidur, hanya untuk memikirkan 'Panggilan', menjelajah dimensi fikiran ini tentang Hakikat, yaitu 'Adzan', ada apa dibalik adzan? beberapa pertanyaan kritis saya coba hadirkan
Pertanyaan kritisnya
  1. Bagaimana asal usul Adzan itu?
  2. Mengapa Adzan harus di awali Allah hu Akbar dan seterusnya?
  3. Mengapa Adzan di Akhiri dengan kalimat La Ilaha Illallah?


Landasan Berfikirnya
  1. 'Segala akibat ada penyebabnya, atau teori sebab-akibat'
  2. ‘iqro bismirobbikalladzi kholaq’

Yang artinya ada alasan mengapa Adzan harus berurut seperti yang kita ketahui saat ini,
Mungkin begitulah beberapa pertanyaan kritis yang saya hadirkan di antaranya dan beberapa landasan yang saya gunakan, dikarenakan terbatasnya waktu dan ruang yang meliputi dunia materi ini, oleh karenanya kita hanya membahas singkat tentang tiga pertanyaan ini, langsung saja ke pertanyaan pertama
Bagaimana asal usul Adzan itu?
Nah khusus pembahasan bagaimana asal usul adzan itu sebenarnya saya sudah mengupdatenya terlebih dahulu, hehe. Silahkan ke artikel berikut Sejarah Asal Usul Allahu Akbar (Ingat Harus di baca dulu)

Setelah kita memahami Asal Usul Adzan itu kita bergegas ke pertanyaan kedua, yaitu:
Mengapa Adzan harus diawali dengan Allahu Akbar dan seterusnya?
Nah ini dia pokok permasalahannya seperti landasan berfikir yang saya gunakan yaitu segala akibat ada sebabnya yang berarti urutan adzan yang kita ketahui saat ini, ada alasan sehingga urutannya demikian, tidak menutup kemungkinan ada pelajaran yang Allah azza wa jalla titipkan untuk kita sebagai umat islam, sebagaimana perintah pertamanya kepada Kanjeng Rasulullah saw yaitu 'IQRO'

Nah oleh karena itulah, mari kita menganalis Adzan itu dengan Akal, yah akal, bagi sahabat yang berpendapat bahwasanya Logika menentang Agama, jangan lanjutkan membaca artikel ini, saya tidak mau ada kesalahpahaman di antara kita, karena yang saya inginkan adanya Tuhan di antara kita sebagaimana pengalaman saya di Facebook beberapa minggu yang lalu, dari diskusi ringan yang mengakibatkan Emosinya lawan diskusi saya pada saat itu, nah untuk mengatasi hal ini silahkan baca artikel saya yang ini 'Logika menentang Agama' jika selesai, silahkan lanjutkan membaca artikel ini



Kita kembali ke topik, jadi bagaimana Teori saya untuk urutan adzan itu? berikut ilham yang dapat saya rabah namun masih perlu penyempurnaan:


Allahu akbar

Secara etimologi (Bahasa atau pengertian berdasarkan bahasa) Allahu Akbar adalah Allah Maha Besar, Dia yang maha besar dimana slogam saya beberapa waktu yang lalu dan mungkin menciptakan kesalahpahaman  yaitu "Saking besarnya Allah, Tuhan sekalipun adalah Tai" nah langsung saja, mari kita membedah kalimat Allahu Akbar.
  • Allah adalah namaNya
  • Tuhan adalah pangkatNya
  • Maha Besar adalah sifatNya

Jika kita mengetahui dan mengkaji lebih dalam tentang ketiga hal ini maka yang muncul adalah siapakah pemilik sifat Maha Besar? siapakah pemilik pangkat Tuhan tersebut? dan Siapakah pemilik nama Allah tersebut?

Nah dari ketiga tersebut muncul kesimpulan sederhana yaitu "Siapa"
Nah itu tadi pemaparan saya tentang Allah hu Akbar berdasarkan bahasa, kali ini kita lanjut secara Istilah, Allahhuakbar adalah salah satu sifatnya yang menggambarkan bahwasanya DzatNya itu Paling besar atau terbesar, nah berbicara tentang sesutau yang besar maka Besar itu muncul ketika adanya kecil.
Analogi sederhananya: 2 lebih besar daripada 1, namun dua akan menjadi 2 bila 1+1 jadi dapat kita simpulkan bahwa 2 itu adalah 1 juga, atau meliputi makanya sifat Allah itu juga Maha Meliputi yang 1 dan 1 yang lain, jadi Besar adalah kumpulan dari hal yang kecil, begitupula dengan Sifat Allah yang satu ini.

Maka munculah satu buah hasil fikiran bahwasanya 'Segalanya adalah Allah' baik yang kecil maupun yang besar, kiri maupun kanan, atas ataupun bawah, maka benarlah firman Allah : Diamanapun kamu menghadapkan Wajahmu disitulah wajah ALLAH

Jadi jika ada diluar Allah, maka Allah tidak lah lagi Maha besar dan Maha Meliputi, karena ada di luarNya, untuk itulah nyata bagi kita bahwasanya Slogam saya "Saking besarnya Allah, Tai skalipun adalah tuhan" namun bukan berarti dia adalah Tai, hehe gunakan akal Sehat sobat. Secara syariat Artinya “Segala sesuatu tak luput dari pengawasannya dan kekuasaannya”

Nah itu untuk landasan berfikir pertama, lalu bagaimana dengan yang kedua?

Seperti yang saya tuliskan di atas landasan kedua adalah surat al-alaq ayat pertama, dimana arti dari Iqro adalah Membaca, memahami, Berfikir dll (Tidak percaya? Silahkan di translate), seperti yang kita ketahui Rasulullah mendapatkan perintah pertamanya bukan mengucapkan kalimat Syahadat, tapi IQRO (Membaca,Berfikir,Memahami), lantas kita saat ini? Apa perintah pertama kita untuk masuk islam? Hehe, Ibrahim pun pernah Atheis, coba kita bandingkan Muslim yang memang karena keturunannya dengan Islam karena memang dia mencari (Mualaf), Berfikir tentang tuhan, Mencari kebenaran tuhan? Pasti orang-orang yang mualaf kebanyakan masuk islam karena dia mau bernalar(berfikir) dan pasti orang-orang islam keturunan masuk islam karena memang dia keturunan, hehe. Coba kita lihat salah satunya Ustads Felix, sekarang beliau menjadi Muslim yang besar namanya, mengapa? Karena dia menemukan Islam karena berfikir, dan sudah menjadi realita bahwa Mualaf lebih mendalam ilmu agamanya daripada muslim keturunan. Jadi itulah “MUNGKIN” mengapa perintah pertama yang turun kepada Rasulullah adalah Iqro, bahkan di berulang kali di perintahkan “Iqro,iqro,iqro” mari kita bernalar sahabat. Oleh karenanya tidak menutup kemungkinan ada alasan mengapa kalimat kebesarannya ALLAHU AKBAR di tempatkan pada urutan pertama dalam proses pemanggilan (Adzan)


Ok berarti kita simpulkan Allahuakbar secara bahasa yang muncul adalah 'Siapa' dan secara istilah memunculkan 'Jawaban dari Siapa tersebut' oleh karenanya Awalluddin Ma'rifatullah 'Awal Agama mengenal Tuhan' jadi intinya Kalimat Allahuakbar melambangkan kita untuk berfikir Siapa Tuhan itu? atau mengenal Tuhan dengan Berfikir. Lalu bagaimana besarnya Allahu Akbar tersebut? Hal inilah kunci jawaban dari hakikat Allahu Akbar, Namun untuk saat ini sahabat cukup mengingat Allahuakbar berarti “Siapakah Tuhan?, adakah Tuhan?,” setelah sahabat yakin tentang adanya Tuhan kita akan bergegas ke kalimat berikutnya yaitu “Ashaduallah Ilaha IllAllah”, namun seperti istilah saya Manusia memang diciptakan terbatas, jari jemripun layu dalam mengetik, hehe. Ok tunggu artikel saya berikutnya :D



Namun sebelum saya mengakhiri artikel ini, mari ber-IQRO.

Wassalamualaikum wr,wb
Artikel ini tidak dianjurkan untuk menDoktrin, meRetorika, DLL. Ini hanya sebuah pembelajaran

3 komentar

Komentar Anda di rwblog.id adalah tanggapan pribadi, kami berhak menghapus komentar yang mengandung kata-kata pelecehan, intimidasi, dan SARA.
EmoticonEmoticon