Apa itu Teologi? Teologi Islam

Pengertian Teologi

Secara etimologi teologi berasal dari kata Theos dan Logos dimana Theos berarti Tuhan dan Logos berarti Ilmu, jadi dapat disimpulkan bahwa teologi adalah ilmu tentang ketuhanan.
Secara terminologi teologi islam didefinisikan oleh Ibnu Kaldun bahwa :
Teologi atau ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung argumentasi tentang Aqidah keimanan yang di perkuat dengan dalil-dalin yang rasional.

Sumber-sumber Teologi Islam


  1. Al-quran
    Sebagai dasar dan sumber ilmu kalam, Al-quran banyak menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah ketuhanan.
  2. Hadis
    Hadis Nabi SAW pun banyak membicarakan masalah-masalah yang dibahas ilmu kalam yang dipahami sebagian ulama sebagai prediksi Nabi mengenai kemunculan berbagai golongan dalam ilmu kalam.
  3. Pemikiran manusia
    Pemikiran manusia dalam hal ini, baik berupa pemikiran umat Islam sendiri atau pemikiran yang berasal dari luar umat Islam. Sebelum filsafat Yunani masuk dan berkembang di dunia Islam, umat Islam sendiri telah menggunakan pemikiran rasionalnya untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-quran, terutama yang belum jelas maksudnya (al-mutasyabihat).
  4. Insting
    Secara instingtif, manusia selalu ingin bertuhan, oleh karena itu kepercayaaan adanya Tuhan telah berkembang sejak adanya manusia pertama.

Teologi islam, pengertian Teologi, Sumber teologi Islam, Hubungan antara telogi, tasawwuf dan filsafat, faktor-faktor munculnya teologi, kerangka berfikir di dalam teologi dan sejarah singkat Teologi islam



Hubungan antara Teologi, Tasawwuf dan Filsafat

Ketiganya berusaha menemukan apa yangdisebut Kebenaran (al-haq). Kebenaran dalam Tasawuf berupa tersingkapnya (kasyaf) Kebenaran Sejati (Allah melalui mata hati.Kebenaran dalam Ilmu Kalam berupa diketahuinya kebenaran ajaran agama melalui penalaran rasio lalu dirujukkan kepada nash (al-Qur’an & Hadis). Kebenaran dalam Filsafat berupa kebenaran spekulatif tentang segala yang ada (wujud).Maka ketiganya mendalami pencarian segala yang bersifat rahasia (gaib) yang dianggap sebagai ‘kebenaran terjauh’ dimana tidak semua orang dapat melakukannya.

  • Teologi
  1. Sebagai ilmu yang menggunakan logika (disamping argumentasi-argumentasi naqliyah).
  2. Berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama yang sangat tampak nilai-nilai apologinya.
  3. Berisi keyakinan-keyakinan agama yang dipertahankan melalui argumen-argumen rasional.
  • Filsafat
  1. Menggunakan metode rasional.
  2. Berpegang teguh pada ilmu pengetahuan melalui usaha menjelaskan konsep-konsep.
  3. Berperan sebagai ilmu yang mengajak kepada orang yang mempunyai rasio secara prima untuk mengenal Tuhan secara lebih bebas melalui pengamatan dan kajian alam dan ekosistemnya secara langsung.
  • Tasawwuf
  1. Lebih menekankan rasa daripada rasional
  2. Bersifat subyektif, yakni berkaitan dengan pengalaman.
  3. Kebenaran yang dihasilkan adalah kebenaran Hudhuri.

Faktor-Faktor munculnya Teologi Islam

  • Faktor Internal
  1. Al-Qur’an / As-sunnah, karena adanya ayat-ayat yang masih mutasyabih.
  2. Ekspansi wulayah islam, karena perluasan islam disaat rasulullah, sahabat dan tabi’in.
  3. Politik / Khalifah, karena saat pemilihan pemimpin / khalifah menyebabkan adanya konflik antara sesama muslim.
  • Faktor eksternal
  1. Budaya, adanya pengaruh-pengaruh dari luar yang menyebabkan terjadinya akulturasi budaya.
  2. Filsafat, paham-paham agama islam terkontaminasi oleh filsafat.
  3. Logika, untuk mempertahankan agama islam maka harus diberikan penjelasan secara logis.

Kerangka Berfikir didalam Teologi

  • Kerangka berfikir berdasarkan kelompoknya
  1. Rasional
    Metode berfikir secara rasional memiliki prinsip-prinsip: hanya terikat dengan dogma-dogma yang dengan jelas dan tegas disebutkan dalam Al-Quran dan Hadis Nabi, yakni ayat yang qath’i ; memberikan kebebasan kepada manusia dalam berbuat dan berkehendak serta memberikan daya yang kuat kepada akal.
  2. Tradisional
    Metode berfikir tradisional memiliki prinsip-prinsip: terikat pada dogma-dogma dan ayat-ayat yang mengandung arti zhanni (teks yang boleh mengandung arti lain selain dari arti harfinya); tidak memberikan kebebasan pada manusia dalam berkehendak dan berbuat, serta memberikan daya yang kecil kepada akal.
  • Kerangka berfikir berdasarkan alirannya
  1. Aliran anroposentris
    Aliran anroposentris menganggap bahwa hakikat realitas transenden bersifat intrakosmos dan impersonal. Orang yang tergolong dalam kelompok ini berpandangan negatif terhadap dunia karena menganggap keselamatan dirinya terletak pada kemampuannya untuk membuang semua hasrat dan keinginannya. Aliran Antroposentris; Aliran teologi yang termasuk adalah Qadariah, Mu’tazilah dan Syi’ah.
  2. Aliran teosentrisAliran teosentris menganggap bahwa hakikat transenden bersifat suprakosmos, personal dan ketuhanan. Manusia teosentris adalah manusia yang statis karena sering terjebak dalam kepasrahan mutlak kepada Tuhan. Sikap kepasrahan menandakan ia tidak mempuyai pilihan. Baginya segala perbuatannya pada hakikatnya adalah aktivitas Tuhan . ia tidak mempunyai pilihan lain, kecuali apa yang telah ditetapkan Tuhan. Aliran Teosentris; Aliran teologi yang tergolong dalam kategori ini adalah Jabbariyah.
  3. Aliran konvergensi
    Aliran konvergensi menganggap hakikat realitas transenden bersifat supra sekaligus intrakosmos personal dan impersonal. Lahut dan nashut, makhluk dan Tuhan, sayang dan jahat, lenyap dan abadi, tampak dan abstrak, dan sifat-sifat lainnya yang dikotomik, atau gabungan dari aliran antroposentris dan teosentris. Aliran Konvergensi atau Sintesis; Aliran teologi yang dapat dimasukkan ke kategori ini adalah Asy’ariyah.

Sejarah singkat munculnya Teologi islam

Cikal bakal munculnya persoalan teologi dalam islam adalah pergantian khalifah,

  1. Khalifah Abu bakar.
    Abu bakar assidik adalah khalifah pertama dimuka bumi dan dipilih oleh Umar bin khatab, pertimbangan Umar bin khatab memilih Abu bakar karena Abu bakar orang pertama yang masuk islam, Abu bakar sering mendampingi nabi Saw, Abu bakar adalah orang yang paling tua.
  2. Khalifah Umar Bin Khatab
    Umar Bin Khatab dipilih oleh Abu bakar sebelum beliau meninggal dan secara otomatis semua orang setuju karena pada awalnya mereka lebih condong Umar bin khatab menjadi khalifah. Umar bin khatab meninggal dibunuh oleh orang non-muslim, sebelum Umar bin khatab meninggal beliau telah lebih dahulu mengangkat 5 nama sebagai calon pengganti kekhalifahannya.
  3. Khalifah Usman Bin Affan
    Awal masa kepemimpinannya Usman bin affan diteriman / disenangi oleh umat musilim saat itu, namun semakin lama muncul sikap yang tidak disenangi oleh orang-orang Mesir, kemudian orang Mesir ini menentang Usman bin affan sehingga ia mati terbunuh.
  4. Khalifah Ali bin abi thalib
    Terpilih dengan suara terbanyak tetapi pemberontakan terjadi yaitu pemberontakan dari mekah yang dipimpin oleh Aisyah dibantu Talha dan Zubair, ketika Talha dan Zubair meninggal muncul lagi perang ke dua oleh Muawiyah seorang gubernur , Muawiyah mengincar posisi khalifah, disinilah pertama kali munculnya perpecahan yang menimbulkan adanya aliran khawarij yang tidak memihak kepada Ali dan Muawiyah dan Syiah yang pro terhadap Ali bin abi thalib. Lalu kemudian munculah aliran-aliran berikutnya.

1 komentar so far

Alhamdulillah, bermanfaat sekalu, izin copy ya gan?

Komentar Anda di rwblog.id adalah tanggapan pribadi, kami berhak menghapus komentar yang mengandung kata-kata pelecehan, intimidasi, dan SARA.
EmoticonEmoticon